Juli 22, 2015
Salah Merancang Bandara dan Korupsi, Pemimpin Korea Utara Eksekusi Si Arsitek
Pemerintah Korea Utara dibawah kepimimpinan Kim Jong-Un mengeksekusi seorang arsitek yang bertugas untuk merancang bandara di Pyongyang. Lantaran, apa yang si arsitek lakukan tidak sesuai dengan yang pemerintah harapkan karena diduga ada tindak korupsi di dalamnya.
Keterangan eksekusi arsitek bandara ini diperoleh dari seorang Diplomat yang juga mengabarkan berita yang mencakup kawasan Asia – Pasifik. Diketahui jika Ma Won Chun, Direktur Departemen Perencanaan Nasional telah dieksekusi oleh Kim pada November 2014.
Kematian sang arsitek dicurigai setelah sekitar satu tahun lamanya keberadaan Ma tidak bisa ditemukan lagi oleh para insan media. Kuat dugaan dia menjadi salah satu orang yang menjadi target pembersihan koruptor di Korea Utara.
Dugaan ini semakin diperkuat dengan pernyataan Kim yang dimuat di NKnews. Kim mengatakan jika sang arsitek telah melakukan sebuah dalam merancang bandara. Pada sentuhan akhir dari rancangan tersebut, Ma tidak bisa menyampaikan apa yang Kim harapkan. Lantaran, Kim berharap bandara tersebut bisa mencerminkan secara tidak langsung Korea Utara.
Kim menegaskan jika bandara di kawasan Pyongyang haruslah menjadi sebuah bandara di mana para wisatawan asing yang keluar masuk Korut langsung bisa menikmati kebudayaan Korut.
Dengan mengusung konsep dinding kaca yang mana langsung bisa menimbulkan kesan elegan pada bandara tersebut. Selain unsur keindahan, pihak bandara juga menyediakan fasilitas lain seperti bar kopi, toko perhiasan, apotek, air mancur coklat dan masih ada kemewahan lain yang ditawarkan.
Namun, jelang peresmiannya pada minggu – minggu ini, diselingi dengan kabar kematian sang arsitek. Lantaran, pemerintah Korea Utara menduga ada penyelewengan dana yang dilakukan oleh Ma atau tindak korupsi sehingga perampungan bandara tidak bisa maksimal.
Dalam operasi sapu bersih oleh pemerintah Korea Utara terhadap para pelaku korupsi, diduga kuat Ma Won Chun menjadi salah satu target yang diincar oleh pemerintah.
Lantaran, si arsitek tidak bisa merancang sebuah bandara yang direncakan akan menjadi simbol kebanggaan Korea Utara. Karena berdasar hasil rancangan tersebut, tidak sesuai dengan apa yang ada di benak Kim.
sumber: http://indowarta.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar