Juli 19, 2017

22 Kalimat Terakhir Pembunuh Kejam di Dunia Sebelum Mereka di Eksekusi Mati


Ibarat langit dan bumi, sifat manusia secara umum pun terbagi menjadi dua jenis, baik dan jahat. Orang-orang baik engga jauh bisa kamu liat di film Superhero. Kebalikannya, orang jahat bisa kamu liat di berita-berita kriminal. Yang paling sadis, ya seorang pembunuh.
Apa yang sebenarnya ada di pikiran para pembunuh sampe dia berani merenggut nyawa sesama manusia Genmuda engga habis pikir, pasti kamu juga setuju. Habis ngebunuh orang, akhirnya dicari sama pihak berwenang. Ketangkep, kalo engga di penjara ya dijatuhin hukuman mati. Hukuman yang dikasih biar ngasih efek jera bagi para pelaku kehajatan yang lain di luar sana.
Nah, hukuman mati itu ternyata udah diterapkan dari jaman baheula. Mulai dari  hukum gantung, suntik mati sampai kursi listrik. Biasanya, sebelum eksekusi dilakukan, para terdakwa masih dikasih kesempatan buat ngucapin kalimat terakhirnya. Bukannya sedih mau dieksekusi, eh malah ada yang bercanda atau santai-santai aja ngucapin kalimat terakhir yang justru buat mereka jadi terkenal.
Penasaran sama kata-kata terakhir mereka Kawan Muda? Langsung aja simak ulasan dibawah ini yang Genmuda rangkum dari berbagai sumber.

Mei 14, 2017

Eksekusi Lahan di Kyai Mojo Sempat Tertunda

a bunga-bunga] saat berdialog dengan pihak pengadilan, Kamis (27/4/2017). ( I Ketut Sawitra Mustika/JIBI/Harian Jogja)

Share :    

Lahan sengketa
 di Tegalrejo masuk tahapan eksekusi
 Eksekusi lahan dan bangunan di Jalan Kyai Mojo nomor 45, Tegalrejo, yang sedianya akan dilakukan pada Kamis (27/4/2017) pukul 09.00 WIB sempat tertunda karena masih ada perlawanan dari pemilik lama dan penyewa lahan.
Jeremias Lemek, pengacara Siek Biek Giok yang berstatus sebagai penyewa lahan, mengatakan pihak pengadilan harus memberikan batas-batas yang jelas terlebih dahulu sebelum eksekusi dilakukan. Hal ini, imbuhnya, karena tanah dan bangunan yang akan dieksekusi bersebelahan dengan bangunan dan lahan milik kliennya.

April 14, 2017

Kisah Rasulullah dan Penagih Utang




                Pada suatu ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam tengah melayat satu jenazah, datanglah seorang Yahudi bernama Zaid bin Su’nah menemui beliau untuk menagih hutangnya. Yahudi itu menarik ujung gamis dan selendang beliau sambil memandang dengan wajah yang bengis. Dia berkata,” Ya Muhammad, lunasilah hutngmu padaku!” Dia berbicara dengan nada yang kasar. Melihat hal itu Umar radhiallahu’anhu pun marah, ia menoleh kea rah Zaid si Yahudi sambil mendelikkan matanya seraya berkata,”Hai musuh Allah, apakah engkau berani berkata dan berbuat tidak senonoh terhadap Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam di hadapanku! Demi Dzat Yang telah Mengutusnya dengan membawa al-Haq, seandainya bukan karena menghindari teguran beliau, niscaya sudah kutebas engkau dengan pedangku!”


                Sementara Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam memperhatikan reaksi Umar radhiallahu’anhu dengan tenang. Beliau berkata,
“Wahai Umar, saya dan dia lebih membutuhkan perkara yang lain (nasihat). Yaitu engkau anjurkan kepadaku untuk menunaikan hutang kepadanya dengan baik, dan engkau perintahkan dia untuk menuntut hutangnya dengan cara yang baik pula. Wahai Umar, bawalah dia dan tunaikanlah haknya serta tambahlah dengan dua puluh sha’ kurma.”

                Melihat Umar radhiallahu’anhu menambah dua puluh sha’ kurma, Zaid si Yahudi itu bertanya,”Ya Umar, tambahan apakah ini?”