April 01, 2015

Kisah Sedih Kehidupan Terpidana Mati Okwudili Ayotanze


Ilustrasi



 Okwudili Ayotanze (40) Nigeria, terpidana mati kasus penyelundupan heroin akan dieksekusi pemerintah Indonesia di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Blog World Ministry, sempat menuliskan cerita sedih kehidupan Ayotanze. Dalam tulisan yang diposting 20 Oktober 2008 itu, dikisahkan. Ayotanze, dilahirkan pada 18 April 1974. Keluarganya merupakan, pemeluk agama kristen yang taat. Tujuh minggu setelah Ayotanze lahir, ayahnya tewas diracun.
Sepeninggal ayahnya, ibunda Ayotanze, Caroline U Uzuwulu kemudian menikah lagi dengan pria lain. Sejak saat itu, pria yang akrab disapa Dili itu dibesarkan oleh neneknya.
Di usia 15 tahun, Dili putus sekolah dan memilih bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi selama empat tahun. Bersama ibunya, dia kemudian pindah ke kota Lagos. Di sinilah Dili mulai berubah dan bergabung dengan anak-anak jalanan di Kota terbesar di Nigeria itu.
Dili memulai perjalanannya ke Indonesia pada 1999. Saat itu, dia menekuni bisnis garmen. Dia mengambil pakaian dari Indonesia dan menjualnya kembali di Nigeria. Sayang, seiring perjalanan, bisnisnya ambruk.
Dia terlilit hutang besar, kepada pelanggannya. Kehidupannya terpuruk. Di saat itulah, datang seseorang yang menawarinya  pekerjaan berpenghasilan USD2.000. Demi menutupi hutang-hutangnya. Dili pun menyambut tawaran tersebut.
Dili diharuskan membawa suatu barang dari Pakistan ke Indonesia. Awalnya dia tidak tahu barang yang akan diantarkannya. Namun dia, akhirnya menyadari, barang yang akan dibawanya adalah heroin. Dili tidak bisa menghindar.
Dia pun melakukan perjalanannya pada 2001. Dari Pakistan dia membawa 1,15 kilogram heroin. Pada 28 Januari 2011, Dili akhirnya ditangkap petugas Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta.
Ayotanze divonis mati  oleh Pengadilan Negeri (PN) Tangerang 22 Juli  2002. Tak terima, dia lantas mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Bandung dan hasilnya pada 25 Oktober 2001 Okwudili tetap mendapat hukuman mati.  Dia juga sempat mengajukan Peninjaun Kembali (PK). Sayang PK-nya kembali ditolak.
Selama menjalani masa tahanan, Ayotanze produktif menciptakan lagu. Lebih dari 70 lagu dia ciptakan. Kebanyakan lagu-lagu bertema religius. Pada 2008 dia merilis album dalam bentuk CD bertajuk God You Know (All My Ways) (Death Penalty). (http://nasional.rimanews.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar