Maret 31, 2015

7 Ucapan Terakhir Terpidana Mati yang mengegerkan Dunia

Berawal dari penolakan Presiden Jokowi atas permohonan grasi dari para terpidana mati akibat kejahatan narkoba, berakhir dengan 6 terpidana yang dieksekusi mati pada 18/01/15, minggu dini hari. Walaupun banyak kecaman dari para pegiat Ham dalam negri atau ancaman penarikan duta besar asing, Presiden jokowi tetap tegas menegakan hukum demi keselamatan generasi bangsa yang sedang digrogoti oleh 'iblis' narkoba dari para bala tentara setan-setan penyebar barang haram itu.
Omong-omong masalah eksekusi mati, tahukah Anda, Sebenarnya hukuman mati sudah kerap dilakukan pada zaman dahulu. Uniknya, sebelum dihukum mati, para terdakwa tersebut sempat mengucapkan kalimat yang justru membuat mereka terkenal setelah dihukum mati. Apa saja?
1. "Soldiers Fire!”
Photo: oddee

Salah satu jendral legendaris dari Napoleon adalah Michel Ney, yang dikenal pasukannya sebagai "le Rougeaud" ("ginger") karena warna rambutnya. Dan, kemudian dikenal dengan "the Bravest of the Brave" (Paling beraninya orang-orang paling berani). Setelah Napoleon melarikan diri dari Elba, Ney dikirim untuk menangkapnya. Namun, ia mengkhianati pemerintah kerajaan.

Setelah kekalahan di Waterloo, Ney diburu dan ditangkap. Setelah dibawa ke tahanan, ia diadili karena pengkhianatan dan dinyatakan bersalah. Dia dijatuhi hukuman dengan dieksekusi oleh regu tembak di dekat Luxembourg Garden pada tanggal 7 Desember 1815. Ketika ditawari satu keinginan terakhir, Ney memutuskan sesuatu yang sangat tidak biasa dan nyeleneh. Dia meminta dieksekusi oleh regu tembaknya sendiri.

Selama eksekusi, Ney menolak untuk mengenakan penutup mata dan Dia sendiri yang memberikan perintah untuk menembak dirinya. Kata-kata terakhirnya yang disampaikannya sebagai berikut:

"Prajurit, ketika saya memberikan perintah untuk menembak, tembak langsung di hati saya. Tunggu perintah. Ini menjadi terakhir saya bersama Kamu. Saya memprotes hukuman saya. Saya telah berjuang seratus pertempuran untuk Perancis, dan tidak sekalipun melawannya ... Soldiers Fire!”
2. “Just Do It!”
Photo: wikipedia

Musim dingin 1976, seorang pembunuh bernama Gary Gilmore bersiap dijatuhi hukuman mati atas tindakannya membunuh dua orang dalam dua hari. Sebelum ditembak, Gary mengeluarkan kalimat yang membuatnya terkenal setelah ia meninggal. “Just do it!” Demikian katanya.

Kalimat tersebut menjadi ikon budaya. Lagu Bring on the Night dari The Police bahkan disebut-sebut terinspirasi dari kalimat tersebut. Kalimatnya juga dipakai sebagai slogan Nike.
3. “I don’t care if I live or die. Go ahead and kill me.”
Photo: biography.com

Jeffrey Dahmer dikenal sebagai “Milwaukee Cannibal” karena pembunuhan berantai yang ia lakukan. Ia didakwa memperkosa dan membunuh 17 pria dan anak lelaki selama tahun 1980-an.

Ia juga disebut kanibal dan necrophilia karena memakan daging mayat serta menyetubuhi mayat yang ia bunuh. Sebelum dipukuli hingga mati oleh teman satu sel, ia mencetuskan kalimat tersebut yang membuatnya terkenal.
4. “I’d rather be fishing.”
Photo: oddee

Jimmy L. Glass dihukum mati karena terbukti menembak dua orang tetangganya hingga tewas. Sebelum hari eksekusi, ia sempat mencoba kabur namun kembali tertangkap. Ia pun dieksekusi mati dengan kursi listrik.
Namun sebelumnya ia sempat melontarkan kalimat “I’d rather be fishing.” Dengan maksud lebih menyukai memancing ikan dibanding disetrum. Tentu saja, siapa yang suka disetrum hingga mati?
5. “Hurry it up, you Hoosier bastard! I could hang a dozen men while you’re screwing around!”
Carl Panzram adalah pembunuh berantai, pemerkosa, pembakar, serta pencuri paling terkenal di Amerika Serikat pada tahun 1930. Ia mengaku telah membunuh 22 orang dan menyodomi 1.000 pria. Ia mengaku tak menyesal dengan semua yang telah lakukan.
Saat algojo meletakkan tali di lehernya sebelum dihukum gantung, ia masih sempat meludahi algojo dan mengeluarkan kalimat terkenal tersebut.
6. “Monsieur, I beg your pardon. I meant not to do it.”
Marie Antoinette adalah Ratu Perancis yang suka foya-foya dan membiarkan rakyatnya kelaparan. Rakyat Perancis yang tak menyukai ulahnya menangkapnya dan mengadilinya. Sebelum kepalanya dipenggal, ia melontarkan kalimat tersebut di hadapan algojonya.
Namun tidak ada yang percaya dan tetap menghukum Marie. Setelah kepalanya dipenggal, algojo mengacungkan kepala Marie yang disambut sorakan gembira rakyat Perancis.
7. "I think that governor's phone is broken. He hasn't called yet."
David Matthews didakwa hukuman mati setelah menembak seorang pria. Ia akan dihukum mati dengan suntikan yang membunuh. Sebelum eksekusi berlangsung, ia berkali-kali mengajukan banding kepada gubernur setempat.
Eksekusinya sempat ditunda tiga kali karenanya. Karena banding tak diterima, ia pun tetap dihukum mati. Namun sebelum mati, ia sempat mengucapkan kalimat di atas yang menyisipkan kegetiran dalam nadanya. (http://sookapura.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar