April 02, 2015

Cerita Komandan Eksekusi: Dihantui Terpidana Mati hingga Tabrak Tiang Listrik


Cerita Komandan Eksekusi: Dihantui Terpidana Mati hingga Tabrak Tiang Listrik Imron Anwari (ari/detikcom)

Imron Anwari mengaku trauma dan dihantui Kapten Ahmad, terpidana mati yang ia eksekusi pada 1987. Enam belas tahun setelahnya, Imron Anwari menjadi hakim agung dan pensiun pada 2014 lalu.

Kapten Ahmad merupakan terpidana mati karena terlibat kasus Gerakan 30 September. Imron ditugaskan menjadi komandan regu eksekusi dan memimpin 6 sniper menembak Kapten Ahmad pada pukul 02.00 dini hari. Setelah Kapten Ahmad dipastikan meninggal dunia, Imron mengaku sempat trauma.

"Sehari setelah kejadian, saya sempat dihantui peristiwa yang baru pertama kali saya alami itu," kata Imron Anwari kepada Majalah MA sebagaimana dikutip detikcom, Selasa (17/3/2015).

Sehari setelahnya, Imron mengendarai mobil dan menyetir sendiri.

"Ketika saya sedang menyetir mobil, tiba-tiba di depan kaca mobil muncul wajah terdakwa. Saya kaget, lalu menabrak tiang listrik, sampai roboh. Sempat padam listrik di sepanjang jalan itu," cerita Imron.

Karena kejadian itu, Imron buru-buru ke kantor PLN dengan niat mengganti rugi akibat tiang listrik itu roboh. Namun petugas PLN malah menolak dan kaget atas niat baik Imron.

"Bahkan dikatakan baru kali ini ada orang melaporkan dan mau ganti rugi kejadian seperti itu," ujar Imron yang hobi golf itu.

Setelah itu, karier Imron dihabiskan di militer hingga pensiun. Pada 2003 ia dipilih DPR menjadi hakim agung dan pensiun pada 214 lalu.

"Hakim itu tugasnya memeriksa dan memutuskan perkara. Cuma memang kegiatan di MA ini monoton. Para hakim agung itu jarang sekali bertemu, kecuali ada acara tahunan MA, misalnya event ulang tahun dan laporan tahunan. Paling-paling salat Jumat kadang bisa bertemu satu sama lain. Tapi tidak bisa semua," ujar Imron. (http://news.detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar