Wakil Kapolri Komjen Badrodin Haiti memerhatikan sejumlah barang bukti terduga teroris yang ditembak mati di Mapolda Sulteng di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (4/4). (Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Pemeriksaan yang dilakukan Mabes Polri terhadap terpidana mati kasus narkoba, Freddy Budiman, ternyata ada kaitannya dengan pengadalian peredaran narkoba di luar Nusakambangan.
Wakil Kapolri, Komjen Badrodin Haiti mengungkapkan jika kasus pabrik ekstasi ada kaitannya dengan Freddy Budiman.
"Terkait dengan kasus pabrik ekstasi, ternyata ada kaitannya dengan Freddy Budiman dari Nusakambangan dan jaringannya terkait dengan itu," ungkap Komjen Badrodin Haiti kepada awak media di Mabes Polri Jakarta Selatan, Jumat (10/4).
Badrodin pun menambahkan, jika kasus Freddy ini masih dalam pemeriksaan. (Baca: Mabes Polri akan Gelar Perkara Budi Gunawan)
"Kalau narkoba kan jenisnya cc4 sudah ada pasal-pasal yang dilanggarnya, secara hukumannya nanti putusan hakim. Yang jelas kita sudah kasus ini sudah saya serahkan ke Kejaksaan," tambahnya.
Pria yang memangku tiga bintang ini mengakui jika tersangkanya sudah ada di sana dan ekseskusi Freddy nantinya akan dipercepat.
"Tentu ini harapan kita semua dan juga harapan masyarakat, namun eksekutornya masih menunggu waktu yang tepat. Mungkin masih ada masalah teknis yang sedang dipersiapkan. Kita belum tahu, tentu itu menjadi domain eksekutor."
Badrodin menjelaskan tanggung jawab semua termasuk aparat kepolisian termasuk BNN, dan juga termasuk kita semua masyarakat. Kita juga punya kewajiban jangan sampai tersangka ini bisa tetangga kita, lingkungan kita ada pabrik-pabrik seperti itu kita tidak mendeteksi. Mungkin masyarakat juga curiga tapi masyarakat barangkali tidak memberikan informasi kepada pihak kepolisian atau BNN.
Sementara, Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Komjen Pol Budi Waseso mengatakan bisa saja, masih dikembangkan sama tim jadi ya mungkin banyak nanti bagaimana nanti jaringan itu berkembang kita engga tahu.
"Itu menyangkut Freddy, bisa jadi, semua kan pengembangan itu semua. Jadi ya itulah masih penjajakan kita ngga serta merta kita sampaikan, nanti jaringan kita jadi nutup," pungkasnya.
Menyangkut Narkoba jenis baru, Budi Waseso mengakui sampai saat ini belum bisa kita sampaikan. "Masih penelitian, menunggu hasil laboratorium, itu nanti," tutupnya. (http://news.merahputih.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar