Maret 10, 2015

Terpidana mati dieksekusi dua jam di Arizona




Sejumlah orang berunjuk rasa meminta hukuman mati dihapuskan.

Seorang terpidana mati di Amerika Serikat akhirnya meninggal setelah menjalani eksekusi mati yang membuatnya 'sekarat' nyaris selama dua jam.
Joseph Wood, nama sang terpidana, dieksekusi menggunakan metode suntik mati. Sebelumnya, Wood terbukti bersalah membunuh dua orang.
Pengacara Wood mengajukan permohonan untuk menunda eksekusi darurat setelah kliennya tersebut tampak kesulitan bernafas selama lebih dari satu jam di kamar eksekusi.
Dia mengatakan bahwa pembiaran yang dilakukan selama eksekusi berlangsung merupakan pelanggaran atas hak narapidana untuk mati tanpa kekejaman.
Wood terbukti bersalah karena membunuh kekasih dan ayahnya.
Eksekusi seharusnya berlangsung hanya sepuluh menit, tetapi Wood, terengah-engah lebih dari 600 kali sebelum dia meninggal.
Gubernur Negara Bagian Arizona, Jan Brewer, mengatakan dia telah meminta pemeriksaan penuh terhadap kasus ini, walau mengatakan bahwa Wood tidak "tewas dengan cara yang mengerikan."
Brewer mengatakan: "Saksi mata dan petugas medis menilai dia tidak menderita. Ini adalah perbedaan yang tajam jika dibandingkan dengan kekejaman yang dia lakukan terhadap dua korbannya."
Wood dinyatakan bersalah pada 1989 atas pembunuhan kekasihnya, Debra Dietz, dan ayah kekasihnya, Eugene Dietz.
Keluarga korban tidak merasa iba dengan proses eksekusi ini.
"Orang ini melakukan pembunuhan keji dan kalian khawatir soal obat suntik mati," kata Richard Brown. "Mengapa mereka tidak memberinya hukum tembak saja?" (www.bbc.co.uk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar