Ini merupakan laras panjang buatan PT Pindad Indonesia.
Senjata laras panjang SS1 buatan Pindad. (Pindad)
Eksekusi terpidana mati Duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran tinggal menunggu waktu. Kedua warga negara Australia itu sudah berada di Lapas Batu Nusakambangan untuk dikumpulkan bersama terpidana mati lainnya yang menunggu giliran berhadapan dengan regu tembak.
Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan seluruh persiapan, termasuk menyiapkan regu tembak dan perlengkapan lainnya. Untuk teknis pelaksanaan eksekusi, setiap terpidana mati disiapkan satu regu tembak yang beranggotakan 13 penembak.
"Setiap orang disiapkan satu regu tembak, jumlahnya 13 orang," kata Prasetyo, Rabu, 3 Maret 2015.
Sementara untuk regu penembak, Polda Jawa Tengah telah menyiapkan para penembak jitu agar pelaksanaan eksekusi berjalan lancar tanpa kesalahan. Terkait jumlah regu penembak, juga sudah diatur dalam peraturan Kapolri Nomor 12 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pidana Mati.
Selain menyiapkan para penembak jitu, yang tak kalah penting adalah senjata yang akan digunakan para eksekutor terpidana mati. Senjata jenis SS1-V1 diperkirakan menjadi senjata yang akan digunakan regu tembak Polda Jateng.
Dari spesifikasinya, senjata laras panjang buatan PT Pindad Indonesia ini merupakan senapan serbu yang bekerja dengan sistem kerja gas. Senapan ini memiliki berat kosong, tanpa peluru, seberat 4.06 kilogram. Sedangkan berat senjata ini dengan peluru amunisi penuh (30 butir) bisa mencapai 4.42 kilogram.
Senjata jenis ini dilengkapi peluru kaliber 5,56 x 45 mm, yang juga biasa digunakan pasukan NATO di Amerika Serikat. Sekali menekan pelatuknya, maka senapan ini mampu menghentakkan peluru hingga kecepatan 710 meter per detik.
Artinya, jika ditembakkan dari jarak 50 meter maka korban akan mengalami luka tembak dari dada hingga tembus ke punggung.
SS1 V1 merupakan adopsi dari senapan FNC Belgia, dengan beberapa perubahan. Bentuknya yang ramping dan tidak terlalu ringan membuat pas digenggam para penggunanya.
Laras SS1 dilengkapi dengan peredam sinar yang akan mengurangi pancaran api dan mengurangi hentakan ke belakang, membuat senjata ini menjadi salah satu pilihan regu penembak.
Senjata jenis ini juga dikenal memiliki akurasi yang sangat baik di kelasnya. Tak heran, jika senjata ini menjadi senjata andalan pasukan TNI-Polri dalam menjalankan tugas pengamanan wilayah dari kejahatan, maupun tugas kenegaraan.
Senjata jenis SS1 V1 akan menjadi bagian tak terpisahkan dari eksekusi para terpidana mati di Lapas Batu Nusakambangan yang beberapa waktu ke depan segera dilaksanakan. Jika melihat dari kemampuannya, jelas senjata yang digunakan untuk eksekusi mati ini bukan senjata biasa. (http://nasional.news.viva.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar