"Hukuman mati sebagai pengawalan bangsa, jadi bangsa ini harus dikawal oleh warga bangsanya yang sehat agar tidak semuanya terkena narkotika," ujar Khofifah saat berbincang dengan Okezone usai mengunjungi Pusat Rehabilitasi Narkotika Sibolangit Center, di Sibolangit, Deli Serdang, Rabu (18/3/2015).
Menurut Khofifah, sudah sepantasnya bandar narkotika mendapatkan hukuman yang sangat berat yakni hukuman mati. Terkait banyaknya kurir-kurir yang menjadi terpidana mati, Khofifah menegaskan bila profesi itu juga sangat membahayakan bangsa. "Jadi memang pantas hukuman mati itu diberikan kepada pengedar, bahkan mereka yang menjadi kurir," tegasnya.
Peredaran narkotika, lanjut Khofifah memang sudah sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, seluruh profesi dari pelajar, mahasiswa hingga aparat penegak hukum telah terjerat barang-barang haram itu, sehingga tidak ada yang kebal terhadap narkotika. "Narkoba menyasar semua profesi, hakim, polisi, dokter, tentara, pengacara, tidak hanya anak muda saja," ungkapnya.
Ketua Umum Muslimat NU itu pun mendukung penuh kebijakan Presiden Jokowi yang menolak mengabulkan grasi terhadap para terpidana mati kasus narkotika. "Jadi kalau Presiden tidak berikan grasi berati dia telah berikan pengawalan terhadap bangsanya yang masih sehat," pungkasnya. (http://news.okezone.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar