Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) 13 Poasia, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (23/3/2015), diliburkan karena pelaksanaan eksekusi lahan di kampung Bugis, Kelurahan Rahandauna, Kecamatan Poasia, Kota Kendari.
Ratusan siswa terlihat ketakutan dan histeris saat melihat kobaran api dan kepulan asap yang dibakar warga yang menolak proses eksekusi lahan.
Wakil Kepala Sekolah SD 13 Poasia, Hj. Jasmiah mengungkapkan, pihaknya terpaksa meliburkan siswanya karena situasi tidak memungkinkan untuk proses belajar mengajar meski saat ini adalah hari terakhir ulangan akhir sekolah.
"Dengan adanya eksekusi lahan kita terpaksa liburkan sekolah, masing-masing orangtua siswa datang menjemput anaknya sebelum proses ulangan dimulai," kata Jasmiah, Senin siang.
Pihaknya, lanjut Jasmiah, sudah berkoordinasi dengan dinas pendidikan kecamatan dan dinas pendidikan kota Kendari. Mereka menyetujui sekolah diliburkan untuk keamanan siswa.
"Ulangan akhir sekolah akan dilaksanakan besok, Selasa. Kami guru-guru tetap bekerja seperti biasanya," terangnya.
SD 13 Poasia memiliki 600 siswa, 21 kelas. Sekolah tersebut berhadapan langsung dengan lokasi tanah sengketa. (http://regional.kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar