Februari 09, 2015

Kisah Aktivitas Godfather Bali Nine Jelang Eksekusi Mati

Kisah Aktivitas Godfather Bali Nine Jelang Eksekusi Mati Andrew Chan dengan Napi di Lapas kelas II A Kerobokan

Andrew Chan yang disebut-sebut sebagai ‎'Godfather' dalam kelompok 'Bali Nine', akan segera menghadapi eksekusi mati tim kejaksaan. Jelang hari 'penghakimannya' itu, Andrew Chan justru menjadi rohaniawan bagi para narapidana terjerat narkoba.

"‎Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini. Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk," kata rohaniwan sekaligus sahabat Andrew, M.A. Mirdjaja kepada detikcom, Senin (9/2/2015) menirukan khotbah rekannya itu di hadapan para napi lainnya.

"Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu," imbuhnya.

Itulah salah satu isi khotbah Andrew kepada para napi jelang eksekusinya. Pernyataan yang mengutip Alkitab mengenai nasib hidupnya yang sudah di ujung tanduk.

Pria yang akrab disapa Mathius ini mengakui perubahan Andrew begitu banyak dalam masa rehabilitasi. Dengan adanya perubahan itu, Andrew dinilai berhak mendapatkan waktu hidup lebih lama.

"Kita tahu bahwa hampir semua orang dekat (napi lain) yang dekat dengan Andrew juga tidak menginginkan eksekusi tersebut. Bahkan ada yang mau menggantikan," ungkapnya.

Saat berbincang dengan Andrew, Mathius menangkap tidak ada rasa khawatir yang muncul dari sahabatnya itu. Artinya, kata dia, secara rohani Andrew sudah bertumbuh lebih baik.

"Kalau mungkin Andrew sedih, karena ternyata pertaubatan 10 tahun tidak dianggap. Andrew berharap penuh untuk hidup lebih lama," tukas Mathius.

Mathius juga menilai Moratorium kepada Presiden Joko Widodo sehendaknya diperhatikan. Sikap dan perubahan mereka menjadi alasan utama. Sehingga mengakhiri hidup mereka itu tidak pantas dilakukan.

"Tuhan punya cara menunjukkan jalan kepada manusia. Andrew mengakui kesalahan dengan pertaubatan. ‎Dia sudah berbalik kepada Tuhan menyadari kesalahan dan sudah teruji selama 10 tahun tidak mengkonsumsi narkoba," ujarnya. (http://news.detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar