Perlawanan Seorang Nenek Melawan Sang Eksekutor Lahan
BOSULTRA.COM, KENDARI – Eksekusi lahan seluas 1,5 Hektar, Kamis (1/9/2016) di Jalan Kolonel Abdul Hamid, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berjalan lancar namun penuh dengan isak tangis para ibu serta perlawanan seorang Nenek yang melempari sebuah eskavator dengan sebuah batang kayu patah bekas tiang rumahnya.
Sang nenek dengan rasa kecewa bercampur emosi tersebut terus memaki petugas eksekusi yang tengah merobohkan satu per satu rumah warga yang berdiri kokoh di atas lahan 1,5 Hektar.
Rasa kekesalan dan kekecewaan tidak hanya dirasakan oleh sang nenek, para ibu-ibu juga merasakan hal yang sama, menahan rasa emosi yang begitu dalam melihat rumah yang sehari-hari mereka tempat kini tinggal sebuah hayalan rata dengan tanah.
Beberapa ibu-ibu tampak pingsan dan dipapah oleh sejumlah anggota polisi wanita yang sudah siaga di lokasi eksekusi, akibat tak mampu menahan rasa sakitnya melihat rumahnya diratakan.
Namun apa daya, perlawanan hukum yang ditempuh hingga tingkat kasasi tidak mampu memenangkan 30 an kepala keluarga yang mendiami lahan tersebut. Mereka kalah dipengadilan pertama, lanjut banding, hingga kasasi yang di tolak.
Kini sang nenek, para ibu dan kepala keluarga hanya bisa meratapi bangunan yang selama ini mereka tinggali, tempat mereka berlindung dari terik panas matahari serta hujan kini harus rata dengan tanah.
Keputusan eksekusi lahan seluas 1,5 Hektare tersebut dibacakan oleh sang juru sita Pengadilan Negeri, Arjuna yang mengatakan pihak penggugat dalam hal ini Agus Lojaya dinyatakan menang dan pihak tergugat, Hj Hamsinah dinyatakan kalah dan harus mengosongkan area tersebut.
Dalam proses eksekusi lahan tersebut berjalan lancar dibawah penjagaan 750 aparat kepolisian bersenjata lengkap, bahkan sebuah water canon juga disiagakan.
S(http://bosultra.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar