Mei 22, 2016

HIDAYAH SEORANG DEBT COLLECTOR


Penulis: AGUS P. SAKTI



BISMILLAH
Adalah AP. (inisial namanya), kita sebut saja TIMOTIUS. Dia adalah seorang PEMUDA dari daerah TIMUR Indonesia (TIMOR LESTE, pent) yang WILAYAHNYA sudah menjadi NEGARA TETANGGA saat ini, bertemu dengan saya di Januari 2005M. Timo dengan tegas MENANYAKAN data saya saat itu sebelum dia MAU BERCERITA apa maksud kedatangannya menemui saya.
Dan setelah Timo melihat DOKUMEN SAYA, barulah Timo membuka dokumennya seperti: KTP, salinan KK dan salinan Surat Pembuktian Agama Timo SAAT ITU (saya TIDAK MENCANTUMKAN agama-nya untuk menghindari perdebatan) dan setelah itu barulah Timo menceritakan apa maksud kedatangannya untuk menemui saya.
Singkat cerita, Timo BERTANYA bagaimana tatacara MASUK ISLAM dan ingin menjadi SEORANG MUSLIM, dia baru hampir menjadi BURONAN polisi karena terlibat PENGANIAYAAN. Timo bekerja sebagai PENAGIH HUTANG untuk sebuah perusahaan leasing di Jakarta. Timo bercerita, dia BERTUGAS MENYITA MOTOR yang sudah telat 2 bulan, sampailah dia di sebuah data di mana TERINDIKASI TERLAMBAT bayar 2 bulan. Setelah mencari tahu LOKASI MOTOR tersebut, dia MENDATANGI sebuah MASJID dan menunggu PEMILIK MOTOR tersebut SELESAI SHALAT untuk diambil motornya.
Setelah ada orangnya, maka dia LANGSUNG BERTINDAK dan walaupun pemilik motornya sudah bilang, bahwa dia SUDAH MEMBAYAR dan akan menunjukan bukti setoran. Timotius TETAP merampas dan bahkan MEMUKUL (tonjok) sang PEMILIK MOTOR tersebut. Lalu dia berjalan MENINGGALKAN MASJID itu, saat mampir di warung kopi, Timo MEMPERSIAPKAN DOKUMEN penyitaan barang dan ternyata Timo SALAH DATA.
Namun dia SUDAH MERAMPAS motor tersebut, bingung dengan KEJADIAN TERSEBUT, akhirnya dia memutuskan untuk MENGEMBALIKAN MOTOR tersebut dan pasrah jika Timo harus DIBALAS TONJOK. Timo akhirnya MEMBAWA MOTOR tersebut ke MASJID tersebut dan setelah di masjid tersebut dia MENCARI DEBITUR yang ditonjoknya dan MEMINTA MAAF.
Tapi apa, tiba-tiba MUNCUL KATA-KATA yang membuatnya TERCENGANG dari lelaki debitur yang dia tonjok tersebut, yang diingat terus TERNGIANG-NGIANG DI TELINGANYA. Bapak itu berkata: "ini barang TITIPAN ALLAH! Saya sudah IKHLASKAN jika memang saya HANYA DITAKDIRKAN sampai di sini dengan MOTOR TERSEBUT, saya JUGA IKHLAS KAMU TONJOK karena itu sudah ada DALAM TAKDIR YANG SUDAH ALLAH Azza wa Jalla Tuliskan untuk saya."
Muter-muter nich, kata-kata itu di KEPALA SAYA! Koh, kata Timo. Sampai akhirnya dia menanyakan TENTANG TAKDIR, lalu akhirnya Timo mendengar INFORMASI TAKDIR. Dan TAKDIR ini sebaik-baiknya ada di dalam IMAN ISLAM yang menuntun dia (timo) kepada saya (steven) lalu akhirnya KATA-KATA TERSEBUT (takdir) yang menjadikan dia mau MASUK ISLAM dan ber-syahadat.
Dalam perjalanan waktu, Timo BELAJAR SEMUA hal tentang ISLAM. Mulai dari WUDHU, SHALAT, membaca AL-QURAN, memahami IMAN dalam Islam. Dan dia sering sekali ber-sms kepada saya untuk MENANYAKAN perihal Islam dan TERUTAMA tentang TAKDIR. Pesan yang saya sampaikan kepadanya adalah, TAKDIR dia bahwasanya ALLAH Tabaraka wa Tala MENUNTUN-nya untuk mendapatkan HIDAYAH ALLAH.
Dengan Takdir-NYA bahwasanya Timo akhirnya BERHENTI KERJA menjadi penagih dan dia bekerja sebagai PENJUAL KORAN di daerah Harmoni, JAKARTA PUSAT. Dan takdir dia (timo) akhirnya penghasilan dari MENJAJAKAN KORAN bisa dia dapatkan LEBIH (secara nominal) daripada menjadi PENAGIH HUTANG atau PENYITA BARANG dan membawa dia dalam KEHIDUPAN YANG LEBIH TENANG.

Untuk akhi/ukhti dapat membaca kelanjutan kisah sad ending ini di link:https://www.facebook.com/steven.indra.wibowo/posts/10204049520138421

dicuplik dari status: Steven Indra Wibowo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar