Mei 26, 2016

Kisah Seorang Debt Collector ang Beralih Profesi Menjadi Developer

  Fathan adalah seorang lulusan akademi perbankan.Sebelum bank tempatnya bekerja bangkrut,Fathan sempat menjabat sebagai wakil kepala cabang di Jakarta.Akhirnya setelah bank tempatnya bekerja bangkrut,Fathan bekerja sebagai pegawai bursa komoditi.Tetapi karena terjebak bisnis bursa komoditi ,uang pesangon Fathan sebesar 100 juta serta uanga dik iparnya sebesar 50 juta akhirnya hilang tidak berbekas.Istri Fathan,Rani adalah seorang ibu rumah tangga.Ketika Fathan bangkrut dan uangnya habis,akhirnya Rani membuka warung mpek-mpek.Rani yang pintar memasak juga menjual kue 8 jam,mah subak dan berbagai macam makanan asal Palembang.Mpek-mpek tersebut dipasarkan oleh adik angkat Fathan yang bernam Dani.Danilah yang berkeliling ke gedung perkantoran untuk memasarkan mpek-mpek buatan Rani. Fathan akhirnya kembali bekerja di sebuah bank,Sayangnya bank tersebut kembali bangkrut.Akhirnya suatu hari Fathan mendapatkan tawaran pekerjaan sebagai staf jasa penagihan di sebuah perusahaan yang khusus memberian kredit pembelian mobil dan motor.Ketika sedang tidak mempunyai uang,Paman Rani yang bernama pak Budi menawarkan kepada Rani agar Rani dan Fathan tinggal di rumah milik pamannya.Rumah yang tidak ditempati itu terletak di Bogor.Selama hampir 10 tahun Fathan dan Rani tinggal di rumah tersebut.Fathan dan Rani merasa sangat berhutang budi kepada pak Budhi.Akhirnya setelah Doni,putera Fathan lahir,Fathan bisa membeli rumah.Rupanya bekerja sebagai staf penagihan ,Fathan cukup berbakat.Sampai akhirnya fathan bisa mendirikan sebuah perusahaan jasa penagihan.Dari jasa penagihanlah Fathan bisa membeli rumah dan mobil.Sayangnya ketika sedang menikmati kesuksesannya,Fathan diketahui menikah lagi,Rani sangat terpukul.Padahal ketika Fathan sedang susah Rani selalu setia menemani Fathan.Akhirnya Fathan menceraikan istri keduanya dan kembali kepada Rani.Keluarga Fathan dan Rani pun bbersama kembali. Pada suatu hari,ketika perusahaan jasa penagihannya mulai menurun,Fathan menerima tawaran sebagai direktur jasa penagihan di sebuah BPR di Palembang,Akhirnya Fathan kembali ke Palembang dan membeli sebuah rumah kecil.Sementara Rani dan Doni tetap tinggal di Bogor.Namun akhirnya karena Rani takut Fathan menikah lagi,Rani memutuskan menjual rumahnya di Bogor.Rani dan Doni ikut pindah ke Palembang. Di Paembanglah Fathan mulai belajar mebangun beberapa buah rumah lalu menjualnya.Dana membeli lahan dan membangun rumah didapatkan Fathan dari BPR tempatnya bekerja.Setelah merasa lebih mantap dalam usaha menjadi devaloper,Fathan berhenti total sebagai direktur bagian penagihan.Fathan berkonsentrasi penuh menjadi seorang devaloper.Memang selama menjadi staf penagihan banyak suka duka yang dijalani oleh Fathan.Fathan pernah beberapa kali dipenjara karena orang yang ditagihnya tidak senang dengan cara Fathan menagih.Akhirnya orang tersebut melaporkan Fathan kepada polisi.Fathan bahkan pernah ditahan oleh salah satu organisasi di Aceh.Karena ingin hidup dalam ketenangan akhirnya Fathan memutuskan meninggalkan bidang jasa penagihan. Sebagai devaloper,Fathan cukup berhasil.Fathan bisa membangun beberapa puluh ruko.Fathan bisa membangun rumah yang besar.Bahkan Fathan bisa membiayai Rani kedua orangtuanya serta mertuanya untuk pergi umroh.Fathan juga bisa menyekolahkan beberapa keponakannya yang sudah menjadi yatim.Fathan akhirnya sukses dan bisa hidup tenang.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mirzaibrahim/kisah-seorang-debt-collector-ang-beralih-profesi-menjadi-developer_552fcca16ea834183f8b45bc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar