Maret 27, 2016

Teror Brussels Seperti Kiamat




Sejumlah ledakan terjadi di bandara Brussels dan stasiun metro di pusat kota. Setidaknya 34 tewas dan 136 terluka. Dipastikan, keduanya merupakan serangan teror.
=================

Setidaknya 23 orang tewas dan puluhan orang luka-luka akibat ledakan bom di Bandara Brussel. Ada semacam rangkaian serangan teror melanda bandara dan stasiun metro dekat markas Uni Eropa. Saksi menggambarkan kejadian itu seperti kiamat.

Samir Derrouich, yang bekerja di sebuah restoran di bandara, mengatakan kepada MailOnline bahwa ada dua ledakan yang hampir bersamaan, yakni di meja check-in dan lokasi yang dekat dengan Starbucks. "Mengerikan. Darah berceceran di mana-mana. Rasanya seperti kiamat," ujar Samir, Selasa (22/3).

Ada dua ledakan bom yang mengguncang meja check-in American Airlines di Brussel sekitar pukul 08.00 (07.00 GMT). Seusai ledakan tersebut, darah dan potongan tubuh bercecer di mana-mana. Ledakan bom itu menghancurkan jendela dan merontokkan atap bandara.

Sekitar 90 menit kemudian, ledakan juga menghantam stasiun metro, hanya 400 meter dari markas Uni Eropa di pusat kota. Lembaga penyiaran Belgia, VTM, mengatakan 10 orang tewas dalam ledakan di Stasiun Maelbeek, yang berjarak sekitar 500 meter dari gedung Uni Eropa. Sistem kereta metro di Brussel langsung ditutup setelah terjadi serangan itu dan gambar menunjukkan penumpang telah dievakuasi dari stasiun kereta api.

Banyak korban luka akibat ledakan bom di dua tempat tersebut yang terkena paku. Tubuh mereka dipenuhi paku tajam. The Guardian melaporkan, setidaknya 184 orang terluka akibat ledakan dengan jumlah korban tewas terus meningkat menjadi sedikitnya 34 orang. Sebab, banyak korban luka dalam kondisi sangat kritis.

Ledakan ini terjadi hanya sehari setelah Menteri Dalam Negeri Belgia memperingatkan kemungkinan serangan balas dendam setelah penangkapan tersangka serangan Paris, Salah Abdeslam, pekan sebelumnya.

Di terminal kedatangan, lantai debu mengepul tebal dan orang berdarah tertatih-tatih keluar dari bandara. Calon penumpang pesawat berlarian ketakutan menyelamatkan diri keluar dari terminal.

Pemadam kebakaran yang memasuki gedung menemukan perangkat yang belum meledak. Orang yang sudah melakukan check-in kemudian perlahan-lahan dievakuasi melalui pintu darurat. Mereka tetap diperiksa dan diminta meninggalkan semua tas yang ditenteng.

Penumpang pesawat dievakuasi menuju bus dan dibawa ke crisis center, yang cukup jauh dari bandara. Perempuan dan anak-anak didahulukan dalam evakuasi ini. Pemerintah Belgia telah menempatkan negara dalam situasi waspada tingkat tinggi setelah terjadi ledakan. Museum kota dilaporkan juga langsung ditutup. “Ini merupakan sebuah tragedi, sebuah hari yang kelam,” ujar Perdana Menteri Belgia Charles Michel ketika memberikan pernyataan pada Selasa (22/3).

Raja Belgia, Philippe mengutuk teror bom yang disebutnya sebagai serangan pengecut dan menjijikan. Pasca bom, Pemerintah Belgia mengumumkan tiga hari berkabung nasional.

Simpati langsung dari Perdana Menteri Inggris David Cameron, yang tengah memimpin pertemuan komite darurat pemerintah Inggris, Cobra, dan pemimpin dunia lain. Mereka menyatakan belasungkawa kepada para korban dan dukungan mereka di Twitter.

Komisi Eropa pun kemudian melarang stafnya bepergian. Kristalina Georgieva, Wakil Presiden Komisi untuk Urusan Anggaran dan Sumber Daya Manusia, meminta para staf komisi tetap tinggal di dalam.

Beberapa jam usai dua serangan itu terjadi, kelompok Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. “Para pejuang ISIS telah melakukan beberapa serangan pemboman dengan sabuk peledak dan membawa alat peledak serta senjata mesin pada Selasa kemarin. Mereka menyasar sebuah bandara dan stasiun kereta bawah tanah di pusat ibukota Belgia,” ujar kantor berita AMAQ yang dikenal memiliki jaringan dengan ISIS.

Pemerintah Belgia kemudian merilis beberapa foto dua pria yang diduga sebagai tersangka pemboman. Di dalam foto itu, dua pria terlihat tengah mendorong troli dengan tas yang diduga berisi bom ke dalam gedung terminal. Pria ketiga ikut terekam di dalam foto. Dia mengenakan jaket berwarna cerah dan sebuah topi. Menurut Jaksa Penuntut Umum, Frederic Van Leeuw, polisi terus memburu tersangka ketiga. Sebab, dia terlihat kabur dari gedung terminal bandara.

“Jika kalian mengenali orang yang ada di dalam foto atau jika kalian memiliki informasi mengenai serangan ini, tolong hubungi petugas kami. Kami menjamin informasi dan identitas kalian dirahasiakan,” ujar polisi dalam pengumumannya seperti dikutip Reuters.

Mereka juga melakukan perburuan massal sejak Selasa lalu. Beberapa lokasi juga dirazia oleh polisi Belgia. Salah satunya adalah sebuah apartemen di area Schaerbeek. Dari apartemen itu, polisi menemukan bendera ISIS dan sebuah alat peledak.

Dari perkembangan yang ada, terdapat Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban luka akibat ledakan bom di Bandara Zaventem. Korban diketahui seorang wanita bersama kedua anaknya.

Menurut informasi dari Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, wanita tersebut berada di Bandara Zaventem karena tengah menanti waktu boarding ke dalam pesawat. Dia dan kedua anaknya berencana kembali ke Indonesia untuk berlibur.

“Akibat ledakan bom ketiganya mengalami luka. Saat ini Ibu dan satu anak perempuannya dalam perawatan intensif di ICU Rumah Sakit University Hospital Lauven (UHL). Satu anak lainnya, laki-laki juga luka-luka di rumah sakit yang sama namun kondisinya lebih stabil," ujar Iqbal seperti dilansir Rappler pada Rabu (23/3).

Pihak KBRI dan imigrasi terus memeriksa status keawarganegaraan korban, apakah ketiganya berstatus WNI atau sudah beralih menjadi warga Belgia. Sebab, wanita yang menjadi korban menikah dengan pria Belgia. "Menurut informasi dari sang suami, istrinya adalah WNI dan kedua anaknya karena masih di bawah 18 tahun memiliki dwi kewarganegaraan. Saat ini kami sedang cek data untuk mengonfirmasi kewarganegaraan ibu dan anaknya tersebut," kata Iqbal.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari KBRI Brussel, identitas korban diketahui Meilissa Aster Ilona. Dia dipastikan WNI dan tengah berada di bandara bersama kedua anaknya Lucie Vansilliette (P) dan Philippe Vansilliette (L). "Ketiganya saat ini masih dalam keadaan koma. Meilissa Aster dan putrinya dilaporkan masih dalam keadaan kritis, sedangkan putranya dalam keadaan stabil," ujar perwakilan KBRI Brussel.

Pasca ledakan bom di Bandara Zaventem dan stasiun kereta bawah tanah di Maalbeek, Pemerintah Indonesia mengeluarkan imbauan agar 1.630 WNI yang bermukim di Belgia lebih waspada dan berhati-hati. Pemerintah juga mengimbau agar menghindari tempat-tempat umum dan keramaian.

Serangan teror ke Belgia menimbulkan tanda tanya bagi publik mengenai situasi keamanan di negara tersebut. Bagaimana mungkin pemerintah setempat membiarkan pemeriksaan terhadap kaum ekstrim begitu longgar, khususnya pasca terjadi penangkapan tersangka pelaku bom bunuh diri Paris, Salah Abdeslam, di Brussel. (BN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar