Foto: Ilustrasi (Okezone)
Jamal (42), seorang ustadz yang tinggal di Jalan Durian, Kelurahan Kisaran Naga, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, dianiaya oleh sekelompok orang yang diduga debt collector
perusahaan leasing yang berkantor di Jalan HOS Cokroaminoto, Kisaran.
Tak hanya Jamal, istri, dan seorang anaknya juga ikut disekap para
penagih utang tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kamis (9/7/2015) siang, penganiayaan dan penyekapan dipicu oleh keterlambatan Jamal membayar cicilan motor yang ia ambil dari leasing tersebut sejak dua tahun lalu.
Saat itu istri dan anak Jamal sedang mengendarai motor menuju pasar. Ketika melintas di Jalan HOS Cokroaminoto, tepatnya di depan kantor perusahaan leasing tersebut, mereka dicegat dua debt collector yang langsung menariknya masuk ke kantor.
Para debt collector lantas memerintahkan sang istri untuk menghubungi Jamal, dan memintanya datang ke kantor perusahaan leasing itu. Dikarenakankhawatir istri dan anaknya dianiaya, Jamal kemudian datang ke kantor yang dimaksud. Begitu sampai, ia langsung dipukuli empat debt collector.
Setelah dianiaya, Jamal bersama keluarganya kemudian dilepaskan. Meski terlihat mengalami sejumlah luka bekas penganiayaan, mereka bungkam atas peristiwa penganiayaan tersebut. Mereka diduga telah berdamai dengan pihak perusahaan leasing yang membayar para debt collector.
Meski sudah berdamai, aksi penganiaayaan itu sempat menghebohkan warga sekitar yang mengetahuinya. Warga yang kesal kemudian berkerumun di depan kantor perusahaan leasing tersebut. Tampak pula sejumlah petugas kepolisian berjaga di sekitar lokasi.
Kapolres Asahan AKBP Tatan Dirsan Atmaja saat dikonfirmasi mengaku telah mendengar adanya penganiayaan terhadap Ustadz Jamal. Namun, ia mengatakan masih menunggu laporan resmi atas tindakan tersebut.
"Iya saya sudah dengar. Kita tunggulah yang bersagkutan melapor. Kabarnya sudah ada perdamaian di antara mereka. Dan, menurut saya itu lebih baik," tukasnya. sumber: http://news.okezone.com
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kamis (9/7/2015) siang, penganiayaan dan penyekapan dipicu oleh keterlambatan Jamal membayar cicilan motor yang ia ambil dari leasing tersebut sejak dua tahun lalu.
Saat itu istri dan anak Jamal sedang mengendarai motor menuju pasar. Ketika melintas di Jalan HOS Cokroaminoto, tepatnya di depan kantor perusahaan leasing tersebut, mereka dicegat dua debt collector yang langsung menariknya masuk ke kantor.
Para debt collector lantas memerintahkan sang istri untuk menghubungi Jamal, dan memintanya datang ke kantor perusahaan leasing itu. Dikarenakankhawatir istri dan anaknya dianiaya, Jamal kemudian datang ke kantor yang dimaksud. Begitu sampai, ia langsung dipukuli empat debt collector.
Setelah dianiaya, Jamal bersama keluarganya kemudian dilepaskan. Meski terlihat mengalami sejumlah luka bekas penganiayaan, mereka bungkam atas peristiwa penganiayaan tersebut. Mereka diduga telah berdamai dengan pihak perusahaan leasing yang membayar para debt collector.
Meski sudah berdamai, aksi penganiaayaan itu sempat menghebohkan warga sekitar yang mengetahuinya. Warga yang kesal kemudian berkerumun di depan kantor perusahaan leasing tersebut. Tampak pula sejumlah petugas kepolisian berjaga di sekitar lokasi.
Kapolres Asahan AKBP Tatan Dirsan Atmaja saat dikonfirmasi mengaku telah mendengar adanya penganiayaan terhadap Ustadz Jamal. Namun, ia mengatakan masih menunggu laporan resmi atas tindakan tersebut.
"Iya saya sudah dengar. Kita tunggulah yang bersagkutan melapor. Kabarnya sudah ada perdamaian di antara mereka. Dan, menurut saya itu lebih baik," tukasnya. sumber: http://news.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar