Keselamatan dunia penerbangan belum sepenuhnya
aman. Penerbangan di berbagai belahan dunia kerap diwarnai tragedipesawat jatuh.
===============
Tragedi kembali menerpa dunia penerbangan. Kali ini Pesawat
Airbus A321 milik maskapai Rusia, Metrojet Kogalymavia, jatuh di wilayah
Semenanjung Sinai, Mesir. Laporan itu disampaikan otoritas berwenang Mesir. Pihak
otoritas keamanan Mesir telah menemukan 120 jasad utuh, termasuk lima jenazah
dari 17 penumpang anak-anak yang tercatat dalam manifes.
“Saya kini telah melihat dengan mata kepala saya sendiri
tragedi jatuhnya pesawat itu. Petugas keamanan kami telah menemukan 120 jasad
yang diyakini merupakan penumpang pesawat,” ucap seorang petugas keamanan Mesir
melalui sambungan telepon kepada Reuters, Sabtu (31/10/2015).
“Kami mendengar banyak telepon selular berdering yang
diyakini milik penumpang. Kami yakin sisa penumpang yang lainnya masih berada
di dalam puing badan pesawat. Saya berharap masih ada penumpang yang selamat,”
lanjutnya.
Sebelumnya, pihak Maskapai Metrojet mengatakan pesawat yang
jatuh di Mesir itu membawa 212 penumpang, namun kemudian mereka telah meralat
menjadi 224 penumpang. Hampir semua penumpang adalah wisatawan Rusia yang
pulang ke St Petersburg dari kota wisata Sharm el-Sheikh di Mesir. Tiga warga
Ukraina juga terdapat di antara para penumpang yang tewas itu.
Kendati telah dipastikan jatuh, Menteri Penerbangan Sipil
Mesir, Mohamed Hossam Kamal, mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan
penyebab jatuhnya pesawat komersial Rusia itu.
Sebagaimana diberitakan, semula pesawat Airbus A321 dengan
nomor penerbangan 7K-9268 milik Maskapai Metrojet Kogalymavia dijadwalkan lepas
landas dari wilayah Sharm el Sheikh, Mesir, menuju St. Petersburg, Rusia. Namun,
23 menit usai take off dari Bandara Sharm el Sheikh pesawat itu hilang
kontak dengan pihak Air Traffic Control (ATC) bandara. Ternyata, beberapa menit
setelahnya Kantor Perdana Menteri (PM) Mesir, Sharif Ismail, mengeluarkan
pernyataan bahwa pesawat Airbus A321 itu jatuh di wilayah Semenanjung Sinai.
Alexander Smirnov, pejabat maskapai penerbangan Kogalymavia,
mengatakan hanya faktor “eksternal” yang dapat menyebabkan kehancuran jet
penumpang Rusia yang jatuh di Mesir. “Tidak ada kegagalan teknis yang dapat
menyebabkan pesawat itu hancur di udara,” ujar Alexander Smirnov, Senin
(3/11/2015), di Moskwa. Dia mengatakan, penerbangan Metrojet carteran itu
“mengalami kerusakan signifikan pada konstruksinya yang tidak memungkinkan
untuk melanjutkan penerbangan.”
Dia mengatakan, “Satu-satunya cara untuk menjelaskan
kecelakaan itu adalah adanya suatu tindakan eksternal. Kami mengesampingkan
masalah teknis pada pesawat itu. Kami mengesampingkan kesalahan pilot atau
awak, yang disebut faktor manusia.”
Sementara mengesampingkan kesalahan teknis dan kesalahan
manusia sebagai penyebab kecelakaan, Smirnov juga menekankan pentingnya
menunggu temuan dari penyelidikan kecelakaan itu.
Tim tanggap darurat telah menemukan kedua kotak hitam
pesawat yang memuat data penerbangan dan komunikasi pilot. Penyelidikan tentang
penyebab jatuhnya pesawat Rusia di Sinai pun terus dilakukan.
Sempat beredar klaim bahwa pesawat Rusia itu jatuh karena
ditembak oleh militant ISIS yang aktif di Semenanjang Sinai. Perdana Menteri
Mesir Sharif Ismail menyatakan kendala teknis menjadi kemungkinan terbesar
penyebab kecelakaan tersebut. Dia membantah klaim yang menyatakan kelompok
militan ISIS bertanggung-jawab atas jatuhnya pesawat.
Menteri transportasi udara Mesir Hossam Kamal mengatakan
tidak ada tanda-tanda masalah pada pesawat. Dia membantah laporan sebelumnya
yang menyatakan bahwa pilot meminta izin pendaratan darurat.
Di Rusia, istri dari kopilot pesawat menyampaikan bahwa
suaminya pernah mengeluh tentang kondisi pesawat. Pada stasiun televisi pemerintah
NTV, Natalya Trukhacheva mengatakan anak perempuan mereka menelepon Sergei
Trukachev sebelum pesawat meninggalkan Sharm el-Sheikh.
"Dia mengeluhkan kondisi teknis pesawat yang sangat
tidak memadai," ujarnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar