Agustus 30, 2015

3 Wanita Pertama Dieksekusi Mati di Indonesia

Jumlah eksekusi mati terhadap wanita di Indonesia tergolong kecil. Tercatat baru ada 3 kejadian sampai saat ini. Ketiga wanita pertama yang telah dieksekusi mati di Indonesia yaitu Ibu Sumiarsih, Ibu Astini dan seorang ibu muda dari negri gajah putih Namsong Sirilak. Sumiarsih dan Astini keduanya terlibat kasus pembunuhan yang dilatar belakangi oleh faktor ekonomi, sedangkan Namsong Sirilak terlibat kasus narkoba jaringan internasional sehingga membuat wanita warga negara Thailand tersebut akhirnya dieksekusi mati oleh jajaran penegak hukum Indonesia.
 

1. Namsong Sirilak
Wanita pertama yang dieksekusi mati oleh pihak berwenang Negara Indonesia pada 1 Oktober 2004 di Medan. Namsong Sirilak adalah warga negara Thailand berusia 32 tahun terpidana mati kasus kepemilikan 12,19 kilogram heroin. Namsong dieksekusi oleh regu tembak dari Polda Sumut.
Jenazahnya kemudian dikremasi dan diserahkan kepada keluarga melalui Keduataan Besar Thailand. Namsong adalah Ibu dari seorang anak berusia 12 tahun yang sempat berbicara dengan sang Ibu sesaat menjelang eksekusi melalui sambungan telepon. Sangat memiluhkan seolah mengingatkan kita bahwa harta bukan segalanya.
Sumber:
(- http://www.gatra.com/2005-03-22/artikel.php?id=82791)
(-http://www.christianpost.co.id/society/nation/20041002/3721/namsong-sirilak-berkomunikasi-dengan-anaknya-sebelum-dieksekusi/)

2. Astini
Wanita kedua di Indonesia yang menjalankan eksekusi atas hukuman mati yang diterimanya pada 20 Maret 2005 pukul 01.20 WIB di hadapan 12 regu tembak Polda Jatim.
Beliau adalah Ny Astini( 49 tahun asal Wonorejo Surabaya) yang divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Surabaya, karena terbukti bersalah melakukan serangkaian pembunuhan dengan cara memotong-motong tubuh tiga orang wanita yang menjadi korbannya( Rahayu, Sri Astuti Wijaya dan Puji Astutik)dalam kurun waktu 1992-1993 dan 1996.
Himpitan ekonomi yang akhirnya melahirkan sakit hati luar biasa yang menjadi pemicu terjadinya peristiwa mengerikan yang penuh dengan penyesalan mendalam mengapa harus terjadi. Sebuah pelajaran penting diberikan yaitu agar kita selalu menghargai sesama tidak peduli apapun latar belakangnya.
Sumber:
(http://osdir.com/ml/culture.region.indonesia.ppi-india/2005-03/msg01565.html)

3. Sumiarsih
Nyonya Sumiarsih adalah wanita ketiga di Indonesia yang menjalankan eksekusi atas hukuman mati yang diterimanya. Pada tanggal 18 Juli 2008 sekitar pukul 23.50 Sumiarsih keluar dari Rutan Medaeng Sidoarjo dengan kawalan ketat beberapa petugas menuju lokasi pelaksanaan eksekusi mati di sebuah tempat yang dirahasiakan.
Satu jam kemudian rombongan tersebut tiba di lokasi yang sudah ditentukan. Beberapa saat kemudian setelah sebuah regu tembak dari Polda Jatim selesai menjalankan tugasnya tepatnya pada hari Sabtu, 19 Juli 2008 pukul 00.21, Sumiarsih terpidana mati kasus pembunuhan Letkol Mar Purwanto dan keluarganya tahun 1988 oleh 3 orang dokter dinyatakan telah berpulang ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Sebuah pukulan berat bagi keluarga, kerabat dan siapa saja yang langsung maupun tidak langsung mengenal sosok beliau.
Semoga kejadian ketiga ini merupakan kejadian terakhir dan tidak ada lagi Sumiarsih-Sumiarsih lainnya dikemudian hari.
Sumber:
(http://surabaya.detik.com/read/2008/07/19/044556/974300/466/kronologi-sumiarsih-dan-sugeng-dieksekusi-mati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar