Januari 08, 2015

Al-Shabab Eksekusi Mati Mata-mata Etiopia dan CIA

Al-Shabab Eksekusi Mati Mata-mata Etiopia dan CIA


Kelompok Islam militan Somalia, Al-Shabab, mengeksekusi mati empat orang yang dituduh menjadi mata-mata untuk badan intelijen pemerintah Etiopia, Somalia, dan Amerika Serikat--Central Intelligence Agency (CIA).

Menurut saksi, para pria yang dihukum mati itu, termasuk dua di antaranya adalah tentara pemerintah, ditembak di depan orang banyak di Kota Bardhere, seperti dilansir BBC edisi 7 Januari 2015.

Eksekusi mati ini dilakukan setelah sebuah pengadilan yang dilakukan oleh Al-Shabab menghukum mereka karena menjadi mata-mata untuk CIA, Etiopia, dan Somalia.

Pengadilan ini terkait dengan adanya serangan udara militer Amerika Serikat yang menewaskan dua komandan senior Al-Shabab dalam beberapa bulan terakhir.

"Salah satu mata-mata itu bekerja sama dengan CIA dan memfasilitasi pembunuhan seorang komandan Al-Shabab," ujar seorang hakim di pengadilan yang dijalankan Al-Shabab itu.

Hakim tidak menyebutkan nama komandan yang dimaksud. Sejumlah media menyebutkan, pemimpin Al-Shabab yang tewas dalam serangan sebelumnya adalah Ahmed Abdi Godane dan Tahlil Abdishakur. Godane tewas dalam serangan udara AS pada September 2014, sementara kepala intelijennya, Tahlil Abdishakur, tewas dalam serangan serupa di Somalia selatan, Desember 2014.

Pembunuhan Abdishakur terjadi hanya beberapa hari setelah pendahulunya, Zakariya Ahmed Ismail Hersi, menyerahkan diri kepada pemerintah Somalia.

Warga Bardhere, Ali Ronow, menuturkan kepada kantor berita AFP, ratusan orang menyaksikan eksekusi mati terhadap empat orang yang dicurigai sebagai mata-mata itu, Selasa, 6 Januari 2015. "Orang-orang itu ditutup matanya dan ditembak dari belakang oleh tim bersenjata yang memakai topeng," kata Ali.

Al-Shabab, yang terkait dengan Al-Qaidah, terkenal kekejamannya karena mengeksekusi mati mata-mata musuh. Pada 2011, ulama muslim Ahmed Ali Hussein dirantai dan ditembak mati setelah dituduh sebagai mata-mata CIA dan memiliki kelompok yang menentang Al-Shahab.

Al-Shabab selama ini berjuang menciptakan negara Islam, tapi telah kehilangan kota-kota utama dalam beberapa tahun terakhir oleh Uni Afrika (AU) dan pasukan pemerintah Somalia. Uni Afrika memiliki sekitar 22.000 tentara untuk memerangi Al-Shabab di Somalia.

Berbagai kelompok bersenjata di negara Afrika itu telah berjuang menguasai Somalia sejak penggulingan Presiden Siad Barre pada 1991. (www.tempo.co)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar