Publik Indonesia harus memperhatikan
perlindungan hak 33 orang yang meninggal setiap hari karena narkoba,
alih-alih hak beberapa orang terpidana mati narkoba, menurut humas Badan
Narkotika Nasional (BNN).
Slamet Pribadi, yang menjabat humas
BNN, merujuk data bahwa pengguna narkoba di Indonesia mencapai 4 juta
orang dari usia 10 sampai 59 tahun. Sedemikian besar korban akibat
narkoba, Indonesia kini berstatus darurat narkoba, kata Slamet.
Slamet menanggapi protes terkait eksekusi terpidana mati narkoba, termasuk tujuh warga negara asing dan satu WNI, Rabu (29/04).
"Sungguh
tidak adil apabila kita hanya berpikir soal tersangka, terpidana, atau
tereksekusi sementara yang meninggal di Indonesia ada 33 [orang] dalam
sehari," kata Slamet kepada BBC Indonesia.
Sejumlah pengguna Facebook BBC Indonesia menyatakan eksekusi terpidana perlu dilihat dari tindak kejahatan pelaku.
'Beribu generasi kami'
Muhamad
Ilham Idra, di antaranya, menulis, "Dia menangis hanya untuk satu orang
dan kami menangis hanya untuk beribu generasi kami."
Sementara Yuliati Fitri mengatakan,"Drug dealer kok di bela!! Coba mereka masih belum tertangkap, apakah mereka juga punya hati nurani? Lihat udah berapa banyak orang mati gara-gara narkoba!"
Angka 33 korban meninggal dunia
akibat narkoba setiap hari, menurut Slamet Pribadi, adalah data tahun
2014 dan merupakan hasil penelitian pusat penelitian kesehatan
Universitas Indonesia dan BNN.
"Dalam satu tahun 12.044 orang
meninggal dengan kerugian material Rp63,1 triliun...mencakup kerugian
akibat belanja narkoba, biaya pengobatan, barang-barang yang dicuri,
biaya rehabilitasi dan lain-lain," kata Slamet.
Slamet mengatakan
dampak narkoba terhadap generasi muda, "luar biasa, cenderung tidak
berprestasi, perkelahian antara kelompok dan pencurian-pencurian dipicu
oleh narkotika."
Komentar lain di Facebook BBC Indonesia termasuk
akun yang menamakan diri Cinta Bersemi menulis, "Coba Anda cari berapa
orang mati perhari karena narkoba dan saya harap Anda mengunjungi
rehabilitasi bagaimana siksanya karena narkorba, berteriak teriak,
berusaha ingin bunuh diri, berguling-guling karena sakit, tertawa
sendiri, kalau tak ingin dihukum mati di Indonesia panggil semua
gembong, kurir untuk berjualan di negara Anda."
Dan Karienna Amir Nasution menulis, "Yang mati orang bermasalah dan merugikan bangsa.." (http://www.bbc.co.uk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar