Mei 14, 2015

RI eksekusi gembong narkoba, KBRI Nigeria diancam 'Hamba Tuhan'

RI eksekusi gembong narkoba, KBRI Nigeria diancam 'Hamba Tuhan'
Abuja Nigeria, lokasi KBRI yang diancam kelompok misterius. ©naijametro.com


Surat bernada ancaman yang diterima oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ibu Kota Abuja, Nigeria masih belum diketahui siapa pengirimnya. Surat tersebut dikirim Senin pagi waktu setempat.
"Info yang kita terima Senin, 11 April. KBRI terima surat dari pihak tak dikenal," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, di Jakarta, Rabu (13/5).
Tata, panggilan akrabnya, menjelaskan pihak KBRI Abuja langsung menghubungi aparat keamanan setempat usai mendapat surat tersebut. Tata juga mengatakan segala bentuk ancaman yang ditujukan kepada KBRI selalu dianggap serius oleh Pemerintah Indonesia.
"Pada dasarnya, semua ancaman yang ditujukan kepada KBRI dianggap serius oleh Pemerintah Indonesia. Kita punya proses akan ancaman yang datang," jelas dia.
Lebih jauh lagi, identitas organisasi militan yang mengirim ancaman itu belum diketahui. Namun Kemlu memastikan tanda M.O.G itu adalah inisial kelompoknya. "M.O.G itu Man Of God," imbuhnya.
Dari penelusuran merdeka.com, satu-satunya kelompok di Nigeria biasa memakai inisial M.O.G adalah gerakan yang berafiliasi dengan Gereja Seluruh Bangsa. Tempat ibadah aliran Kristen Pentakosta ini dipimpin Pendeta T.B Joshua yang sangat karismatik.
Jemaat gereja ini sering menyebut dirinya M.O.G alias Hamba Tuhan. Gereja pimpinan Joshua punya lebih dari 2.000 cabang di seluruh Nigeria. Pengaruh sang pendeta bahkan menyebar hingga negara lain. Joshua dikenal akrab dengan Mantan Presiden Malawi Joyce Banda hingga Presiden Ghana John Evans Atta Mills.
Joshua punya pengikut fanatik, karena dia dianggap memiliki kemampuan membaca tanda-tanda zaman. Sebagian jurnalis Nigeria, seperti dilansir news24, menyatakan dia sudah diperlukan bak nabi.
Surat ancaman yang diterima KBRI Abuja tercetak di atas kertas bergambar militan bertopeng mengacungkan satu jari. M.O.G menyebutkan detail nama duta besar serta staf yang ada di KBRI untuk mempertegas ancaman.
"Kami tidak suka perkembangan sementara ini yang mana pemerintah Indonesia terus membunuh warga Nigeria," tulis surat ancaman tersebut.
Untuk diketahui, 29 April lalu Kejaksaan Agung mengeksekusi mati Sylvester Obiekwe Nwolise dan Okwudili Oyatanze, gembong narkoba yang terus menjalankan bisnis haram walau telah ditahan BNN. Sementara Januari lalu, Daniel Enemua - juga WN Nigeria - telah dieksekusi mati lebih dulu di Nusakambangan lantaran menyelundupkan narkoba.
[www.merdeka.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar