Ajal sudah menjemput Tran Thi Bich
Hanh (37) yang dieksekusi regu tembak di Boyolali. Pihak Kejaksaan
memenuhi keinginan wanita yang akrab dipanggil Asien itu yaitu dikremasi
di Krematorium Kedungmundu Semarang.
Jenazah tiba di Krematorium Kedungmundu pukul 04.36 dengan mobil Jenazah yang dikawal mobil Patwal dan iring-iringan mobil lainnya. Selain dari kepolisian, terlihat juga beberapa petugas dari Kejaksaan Tinggi Jateng.
Asien, sapaan Tran, sebelum dieksekusi mengungkapkan permintaan terakhirnya. Ia berharap agar tangannya tidak diborgol saat dieksekusi, kemudian setelah meninggal jenazahnya agar dikremasi di Semarang. Selain itu Asien juga meminta agar keluarganya tidak datang.
Wanita asal Vietnam itu berangkat dari Lapas Wanita Bulu Semarang sekitar pukul 20.50 dengan iring-iringan mobil Xenia dan Avanza. Sebelum berangkat, Asien berdandan dan mengenakan pakaian serba putih termasuk topi yang diinginkannya.
"Dia begitu pintu kamar dibuka langsung keluar jalan masuk mobil dadah (melambaikan tangan) sama pegawai," kata Kalapas Wanita Semarang, Suprobowati, Sabtu (17/1) malam.
Sebanyak 14 anggota regu tembak melakukan eksekusi terhadap Asien di Boyolali pukul 00.30, serentak dengan lima narapidana lain yang dieksekusi di Nusakambangan.
Saat ini prosesi kremasi sudah berlangsung dengan diawali doa dan penekanan tombol oleh Rohaniwan wanita. Usai memulai kremasi, rombongan yang terdiri dari polisi, Kejaksaan, dan Rohaniwan itu pergi tanpa ada yang memberikan penjelasan.
Diketahui Asien terlibat kasus penyelundupan 1,1 kilogram sabu di Bandaara Adi Soemarmo. PN Boyolali menjatuhkan hukuman mati kepada Asien tanggal 22 November 2011. Ia berada di Lapas Wanita Bulu Semarang sejak 20 Januari 2012. (http://news.detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar